Orang-orang Baik


Pertengahan tahun 2021 kemarin adalah perjalanan setengah tahun yang patut disyukuri. Buat saya tentu saja segalanya bermuara pada hal-hal yang mendorong pribadi menjadi lebih baik, kehidupan yang lebih baik dan semoga saja mampu menatap masa depan dengan pengharapan yang selalu tinggi. Sekarang sudah awal tahun lagi dan saya ingin sekali menimbang dan mengingat-ingat lagi apa saja yang sudah terlewat selama 2021 dan kemudian sampai pada titik ini. Sebenarnya sudah semakin terasa betapa kita semua mengalami 2 tahun terakhir yang penuh dengan ketidakpastian, kekhawatiran dan pengharapan yang terjun bebas menuju hidup yang tidak berkualitas dan segala hal buruk yang menyertainya. Tidak ada yang bisa menghindarinya dan saya pun demikian. Putus asa mencari penghidupan yang lebih baik dari keadaan ketika itu, berharap-harap cemas ketika tabungan kian menipis karena pandemi yang tak kunjung usai.


Hingga akhirnya di pertengahan tahun yang tidak disangka, sebuah peluang datang, dan tentu saja di waktu yang tepat dan paling tepat seolah tidak ada lagi waktu yang lebih tepat selain saat itu. Saya menemukan lowongan pekerjaan dan berusaha melamar dengan perasaan nothing to lose saja. Toh ini juga cuma salah satu usaha belaka. Dan tak berapa lama mendapatkan panggilan interview yang kemudian dipertemukan dengan orang baik lainnya yang meski sudah kenal tetapi belum begitu dekat apalagi akrab. Dari situ kemudian saya mendapatkan sebuah pekerjaan yang bisa dibilang adalah salah satu impian dan pengharapan kecil saya dulu. Saya selalu ingin bekerja di belakang layar di sebuah penerbitan. Dan kini akhirnya saya bergabung dalam sebuah penerbitan besar di ibukota.


Berbagai tantangan dalam pekerjaan hingga enam bulan ini rasanya cukup mengasyikkan dan bisa dilalui semoga dengan hasil yang baik, saya masih ingin berbuat banyak untuk pekerjaan ini dan menjadi lebih baik lagi dalam apa yang saya tekuni. Menjadi penyunting sendiri tidak pernah terbesit dalam pikiran saya. Ya, saya memang senang membaca, saya bisa mengenali bagaimana karya yang baik dan menjual itu pada sebuah buku. Belum lagi selama ini saya bergelut dalam usaha penjualan langsung buku-buku yang saya geluti selama enam tahun terakhir, hingga sampailah saya di titik ini. Rasanya menyenangkan sekali bisa berguna untuk orang lain, bisa berbuat sesuatu di mana usaha kita tersebut dihargai oleh orang lain dan tentu saja dinamika bekerja untuk orang lain sudah pernah saya jalani selama ini. Bahkan pekerjaan terakhir saya dulu sebelum menjadi penyunting ini adalah membawahi kurang lebih 30 orang dalam satu lini usaha sebuah perusahaan.


Beberapa waktu lalu juga bertemu dengan beberapa teman seumuran yang mengalami nasib serupa, mendapatkan pemutusan hubungan kerja di tempat perusahaannya bekerja dan kemudian kelimpungan menghadapi hari-hari tanpa pekerjaan. Saya kemudian berpikir, beruntung sekali saya masih tetap sibuk dengan buku-buku selama saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Saya masih berjualan buku di masa pandemi, masih suka baca buku, bikin komunitas baca buku yang meski lagi-lagi harus berakhir tanpa kejelasan juga. Jadi rasanya memang tidak benar-benar nganggur juga sih. Saya mau banyak-banyak bersyukur kalo gitu.


Perihal orang-orang baik, selama ini saya kerap mikir gitu. Terutama tentang apa yang saya tekuni, lakukan dan jalani saja. Saya beruntung bisa dipertemukan oleh orang-orang baik yang datang begitu saja dalam kehidupan saya seperti memang sudah waktunya untuk bertemu. Periode 2010 bertemu lingkaran orang baik yang mengantarkan saya bertemu istri saya sekarang. Kemudian bertemu orang baik lainnya yang membuat saya dan calon istri waktu itu memutuskan menikah. Periode 2015 bertemu orang baik lainnya sehingga saya menemukan jalan untuk bisa jualan buku-buku, bertemu komunitas penjual buku yang sering ngajakin saya ngelapak bareng di kota Bandung. Sekarang di periode di mana mulai jenuh dengan berjualan buku dan membutuhkan kucuran dana yang semakin membengkak untuk memenuhi kebutuhan keluarga, akhirnya dipertemukan dengan orang baik lainnya yang mengantarkan pada peluang-peluang baru, kesempatan memperbaiki diri dan menjadi lebih baik dalam bidang yang saya senangi dari dulu. Selama bersama buku rasanya memang kita tidak akan pernah sendiri ya?


Oh ya, akhir tahun kemarin saya menyunting Komsi Komsa dari penulis misterius bernama E.S.Ito yang ternyata fans garis kerasnya banyak juga di luar sana. Beliau juga adalah salah satu orang baik yang saya temui, penuh percaya diri dan rendah hati pula. Rasanya kayak bertemu dengan orang yang sudah lamadikenal. Anyway, Komsi Komsa ceritanya menarik,fiksi sejarah yang diramu dengan baik dan ini adalah genre yang memang beliau pilih dan gemari selama ini. Kamu sudah baca? Kalo sudah jangan lupa reviewnya ya!

Leave a comment